Jakarta- TransTrack, perusahaan startup yang fokus pada digitalisasi operasional armada kendaraan dan supply chain integrator, menyatakan siap berekspansi ke beberapa negara.
Anggia Meisesari Founder dan CEO TransTrack menjelaskan target Perusahaan selanjutnya adalah bisa masuk ke solusi teknologi ramah lingkungan, termasuk dasbor emisi karbon, analisis jejak karbon hingga mendukung penerapan pajak karbon Indonesia tahun 2025.
"Selanjutnya target kami adalah bisa membantu merealisasikan solusi kami di green technology product. Jadi bagaimana kami bisa membantu sustainability, menghasilkan report ESG sehingga diketahui konsumsi emisi karbon yang bisa di-reduce itu sebenarnya berapa banyak. Serta tentunya kami dapat mempenetrasi pasar lebih dalam," jelas Anggia saat ditemui dalam acara TransTrack Technology Summit yang berlokasi di Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (5/9).
Anggia melanjutkan saat ini Perusahaan sudah beroperasi di 130 kota di seluruh Indonesia.Hingga akhir tahun, TransTrack menargetkan dapat beroperasi di 150 kota lainnya.
Iko Sukma Handriadianto, Head Of Bussiness Development PT Bintang Laut Platinum yang turut hadir sebagai Platinum Invitation menjelaskan, "Bahwasanya agenda expo yang juga ada sesi seminarnya ini ada beberapa point penting yang bisa saya dapatkan sebagai Perwakilan dari PT. Bintang Laut Platinum yang turut hadir dalam agenda ini, yang terpenting adalah dalam hal penghematan, level, servis dan sistem komputasinya. Yang mana secara internasional sudah ada standarisasinya, di Indonesia kan belum,".
"Perlu adanya kepastian dalam hal aset transportasi dan aset komoditasnya, yang penting adalah last device, sebagai set bar dari teknologi yang dipakai, yang dijelaskan di sesi seminar Transtrack kali ini," jelasnya.
"Terutama untuk komoditas yakni sistem transportasi yang mahal, contohnya seperti pengiriman barang, truknya ada, tapi barangnya tidak ada, kita menghindari hal ini," terang Iko.
Iko pun menjelaskan, "Yang terpenting adalah Corporate Guarantee, karena kami adalah perusahaan pengangkut Kereta api Internasional yang pertama di Indonesia yang mana menggunakan ISSIL-nya adalah dari Transtrack dan kami pertama kali presentasikan pada Customer Internasional, sinyal bagus, tidak ada komplain dari program TransTrack ini, dimana kamu pertama menggunakannya pada 16 November 2023".
"Sebagai Operator Kereta Api Internasional, dari ISSIL ini adalah dari Bea Cukai dan Shipping Line sudah dinyatakan Sea Way, Kontainer di Pelabuhan Internasional yang ada dari 4 Pelabuhan Internasional, memakai sistem ISSIL,"
"Sebagai Indonesian Company yang akan menuju ke Internasional Company, kami menguatkan dan memposisikan teknologi ini sebagai suksesor, maka samakan standarisasi, Fasilitas Standar Infrastruktur Yang Ada, hingga ke depan kita sebagai ekosistem Perusahaan Indonesia, terutama kami dari PT Bintang Laut Platinum, mampu menjadi Perusahaan Internasional," pungkas Iko pada awak media.
Posting Komentar