Segar Kumala Indonesia Menyetujui Pembagian Dividen Sebesar Rp23 Miliar



Jakarta - PT Segar Kumala Indonesia Tbk ("BUAH" atau "Perseroan") telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang menandai sebuah keputusan monumental. Dalam rapat yang berlangsung di Jakarta, perseroan mengumumkan persetujuan pembagian dividen sebesar Rp23 Miliar dari laba bersih tahun buku 2023 kepada para pemegang saham.

"Perseroan akan membagikan dividen senilai Rp23 miliar atau setara dengan Rp23 per lembar saham kepada para pemegang sahamnya," kata Vianita Januarini, Direktur Keuangan BUAH, dalam Public Expose pasca-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (02/05/2024).

Menurut Vianita, Perseroan mencatat pencapaian gemilang dalam laporan keuangannya, dengan penjualan neto mencapai Rp1,78 triliun hingga akhir tahun 2023. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 28.65% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp1,38 triliun.

"Peningkatan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk strategi bisnis yang efektif dan komitmen terhadap kualitas produk," ungkapnya.

Selain pertumbuhan penjualan yang signifikan, laporan keuangan BUAH juga mencatat peningkatan dalam laba kotor. "Beban pokok penjualan naik menjadi Rp1,63 triliun dari Rp1,26 triliun, sementara laba kotor naik menjadi Rp152,40 miliar dari Rp119,05 miliar," ucapnya.

Disisi lain, Beban usaha juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai Rp103,97 miliar dari Rp84,15 miliar. Namun, hal ini seimbang dengan peningkatan laba usaha yang naik menjadi Rp48,43 miliar dari Rp34,89 miliar tahun sebelumnya.

Laba sebelum manfaat pajak juga menunjukkan tren positif, naik menjadi Rp50,34 miliar dari Rp35,01 miliar. Ini mencerminkan kinerja keseluruhan perseroan yang semakin menggiurkan bagi para investor.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar, Vianita menjelaskan, Perseroan telah merumuskan strategi bisnis yang kuat, termasuk perkuatan kerjasama dengan supplier mancanegara, mendorong performa cabang baru, pengoptimalan musim panen buah-buahan baru, dan pemanfaatan momentum hari raya.

Dengan peningkatan laba neto sebesar 45.65% menjadi Rp38,76 miliar dari Rp26,61 miliar tahun sebelumnya, serta penurunan jumlah liabilitas menjadi Rp162,38 miliar dari Rp191,73 miliar, Perseroan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama